Senin, 07 Februari 2011

Never ending story

Akhirnya guah meinggalkan Jakarta diiringi rasa pilu karena akan meninggalkan kota yang telah menempa guah sebegitu kerasnya.

Kota yang memberikan pekerjaan pertama guah setelah lulus SMA.

Kota yang memberikan pelajaran moral berarti dimana kita harus selalu tegar dalam menjalani hidup.

Layaknya teman lama kita berpisah.Di setiap kota guah selalu bertekad meninggalkan memori-memori untuk dikenang kelak.

Bye Jakarta and Bogor tentunya!!
Kelak kita berjumpa lagi.


Kereta Matarmaja tujuan Pasar senen – Malang mulai melaju meninggalkan Jakarta sekitar pukul 2 siang.

Guah kembali termenung menerawang kereta ini .Benda tua ini sudah terlalu penuh dengan banyaknya kenangan yang membawa haru biru dalam hati.Kereta yang selalu membawa guah untuk pulang ketempat sanak saudara di Blitar sana.

Sejak kecil guah sudah beteman dengan kereta ini.Keterbatasan ekonomi keluarga membuat keluarga guah selalu berlangganan kereta ini sejak dulu.Tiket kelas 3.Tiket para rakyat jelata.

Bau besi bercampur keringat manusia mengoar di dalam gerbong bak racun yang mencekikmu pelan-pelan begitulah yang kurasakan saat aku pertama kali menginjak kereta ini.

Aku menangis di dalam gerbong kala itu karena tak tahan dengan udara yang sesumpek knalpot mobil dan hiruk pikuk manusia yang entah kenapa begitu menjengkelkan.Ibuku yang pintar selalu menyadarkanku agar aku tidak rewel saat dalam kereta.Aku mafhum bisa pulang setahun sekali pada saat bulan puasa saja sudah hebat.Aku mengangguk tanda akan bersabar.Beliau lalu membelikanku majalah donal bebek kesukaanku agar aku sedikit senang.Tak lupa ibu membeli kipas anyaman bambu untuk mengipasiku jika aku kepanasan.


Yah itulah sekilas masa kecil guah..kadan hal-hal kecil seperti itu mampu membuat kita menoleh kebelakang dan bersyukur dengan apapun yang kita dapat.Seenggaknya perjalanan menuju blitar selama 18 jam penuh mampu membuat guah sadar bahwa masa depan adalah misteri…..


Jakarta -Blitar Desember 2010