Jumat, 29 April 2011

Diary of Batavia..

soal menulis emang udah lama menjadi momok di diri w.sangat susah menulis satu novel penuh karena pekerjaan yang menyita waktu.

draft2 kasar malah akhirnya tertumpuk tak karuan di map.masih tersimpan rapi untuk terus dilanjutkan.w pun sadar saat ini masih mencari gaya bahasa yang paling enak bagi diri sendiri.

Sebenernya ini novel yang belum jadi..ringkasan kasar yang masih w godok karena kekurangan bahan..tapi gak ada salahnya w tampilin disini..untuk jadi dasar rekomendasi w supaya bisa melanjutkan novel ini...





1885

part 1(lembar 1)

pelayaran



peter von aramis tisdale harus terombang-ambing lautan hindia selatan selama sebulan penuh untuk sampai ke hindia belanda atau lebih tepatnya "batavia".tempat pusat perdagangan voc.Umurnya kala itu baru 16 tahun dia harus berpergian dari Deen hag ke Batavia dengan seluruh keluarganya ini disebabkan ayahnya victor von tisdale adalah seorang dari empat petinggi voc yang ditugaskan langsung oleh sang ratu untuk memimpin kantor dagang yang kala itu sedang dirundung prahara keuangan dikarenakan permasalahan korupsi pajak tanah yang tak terkendali.



peter harus bersabar karena kapal uap takkan bisa menahan Alice von elizabeth tisdale lebih lama,adiknya yang satu tahun lebih muda darinya mabuk laut.Wajahnya sudah sepucat apel muda,dan ibunya Eleana Von tishdale sudah uring-uringan kalang kabut.perjalanan tinggal 1 bulan lagi dan alice sudah mulai tak kuat.kadang kala peter dengan sesering mungkin membawa adiknya ke geladak kapal sambil memperlihatkan pemandangan lautan yang bukan main indahnya.Peter hanya mengharapkan dengan sesering mungkin Alice menghirup udara laut dia akan terbiasa dan takkan mabuk lagi.



saat itu pertengahan bulan Juni tinggal sekitar 3 hari lagi waktu yang diperkirakan untuk sampai ke Pelabuhan Batavia,Peter dengan semangat selalu berusaha menyemangati adiknya yang berangsur-angsur mulai pulih dari mabuk lautnya,kali ini dia memainkan harmonikanya di depan adiknya seraya menghibur alice yang mulai bosan dengan segala sesuatu di kapal yang selalu berbau amis.

"Godden Morgen,saya lihat pemainan anda indah sekali sieur?".Seorang wanita bebaju korset ketat berwarna hijau limau memnghampiri peter dan alice.Peter tersipu wanita ini kurang lebih seumuran dengan dirinya,wajahnya putih kemerahan,matana biru laut dan rambutnya yang coklat di jepit keatas.

"Haha tak seindah seorang pianis tentunya?"Peter meringis dan mulai membungkuk hormat sesuai tata cara para bangsawan."perkenalkan saya peter von aramish tisdale,dan ini adik saya alice von elizabeth tisdalle".Alice ikut membungkuk rendah.

"Alea greejct dawson".Wainta itu mulai meringis dan ikut membungkuk."Apakah aku mengganggu?".

"tidak,tentu saja tidak,saya hanya sedikit malu".Peter mulai melonggarkan sal pengikat lehernya.Dia mulai gelisah.Dia tahu siapa orang ini.Dia anak Bordieur joan dawson,anak pengusaha pengiriman kain sutra sepanjang perbatasan gujarat arab sampai perancis.Untuk apa orang seperti dia datang ke Batavia??



part 1 (lembar2)



"dan apakah ini adik anda?".Alea bertanya ramah.

Peter menyodok adiknya yang sejak tadi tak begitu menggubris pembicaraan mereka.

"hentikan!!".Eleana memprotes.Dia memperhatikan adiknya itu. jelas Eleana tak suka dengan kehadiran wanita ini.

Eleana membungkuk sopan.



"Perkenalkan madam..Eleana von tishdale".

Alea tersenyum dan membalas membungkuk sopan.Dari raut wajahnya dia ingin mencairkan suasan yang tidak enak ini.



"Aku harap kita bisa menjalin bonne amitie sekarang".Alea tersenyum lagi.



"kuharap juga begitu"jawab eleana singkat.

Peter gelisah bonne amitie yang dalam bahasa perancis bisa diartikan sebagai "pertemanan yang baik".Dan adiknya yang kadang bersifat keras seperti batu hanya menganggap Mrs.Alea berbasa-basi singkat semacam protokoler kebangsawanan.

aku tahu itu.Eleana tak seperti anak perempuan seusianya yang sedang sibuk-sibuknya merawat diri.saban hari secara diam-diam peter melihatnya kabur dari rumahnya di den haag menyaru menjadi anak laki-laki dan bermain cricket di lapangan dekat rumahnya.

Hal gila yang tak seharusnya dilakukan oleh anak seorang pejabat VOC sekaligus kemenakan Ratu wilhelmina 2.



Peter hanya berusaha tak ingin obrolan ini menjadi kikuk.menyeret Elena keluar dari geladak dan berusaha menginterupsi saat Elena nyengir.

"Ah liat kakakku peter salah tingkah"

"ne!! ulah mu itu gila.jangan memperburuk keadaan!".Peter dongkol setengah mati.

"Memperburuk apa.?perlakuku yang seperti kucing liar membuat kakak khawatir kah?!".

"Sikapmu tak seperti habis mabuk laut!".Peter menyanggah.

"Kalau begitu pergilah sana urus wanita itu"aleana lari menghilang di tengah kerumunan.



peter tersedak.Adiknya cukup membuat wajah peter memerah malu.

"aku lihat adikmu tak suka diriku ya".Alea tiba-tiba berbicar di belakang peter membuat peter Terlonjak kaget.



"Dia hanya mabuk laut kukira".Peter menggumam tak jelas.



"tenang Mr. Peter aku yakin Mrs.Elena akan bersahabat denganku takkan lama lagi".Alea tersenyum meninggalkan Peter yang kebingungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar